Sabtu, 02 Agustus 2008

Juned- Ada CINTA di Sekolah



Juned adalah seorang siswa kelas 3 MAN2 Martapura. Ia adalah anak yang lucu, ceria, kreatif dn kocak, tingkah lakunya yang konyol selalu membuat orang lain tertawa. Dibalik semua itu ia juga kadang suku berlaga dingin (Cool) biar dibilang keren, tapi pada saat dia berlaga seolah keren, ada saja hal konyol yang membuat semua berantakan dan membuat orang lain menertawakannya.


Ia senang sekali menyapa gadis-gadis adik kelas satu sekolahnya yang cantik dan manis sambil melambaikan tangan kepada mereka dengan penuh percaya dan keyakinan bahwa gadis-gadis itu menyukainya. Benar-benar narsis, tapi pada dasarnya ia anak yang bersahabat, setia kawan, pemurah, setia kawan dan sangat baik hati.


Suatu pagi dia mendapati sosok yang membuat jantungnya berdegub sangat kencang, ia melihat seorang cewe manis yang dari tadi duduk didepan perpustakaan yang langsung berseberangan dengan kelas Juned., kala itu Juned sedang asik nongkrong sambil bercanda dengan teman-temannya.Gadis itu mungkin ingin meminjam buku bersama dua orang temannya Puspa dan Silvy. Juned jadi salah tingkah saat mata mereka bertatapan. Ia langsung melambaikan tangan kepada gadis itu. Biasanya lambaian tangan Juned selalu dibalas pula dengan lambaian tangan oleh gadis yang ia sapa lewat lambaian tangan ajaib itu, seperti mantra penyihir yang bisa menghipnotis setiap musuh-musuhnya menjadi tidak berdaya dan takluk ditangannya. Tapi kali ini lain, gadis itu tidak membalas apap-apa, Juned jadi heran, ia bergumam dalam hati sambil memandangi tangannya yang sedang melambai-lambai ”Kok tidak sakti lagi?”, setelah melihat Juned melambaikan tangan, gadis itu malah pergi bersama kedua temannya itu dan seolah menganggap Juned hanya angin lalu.


Juned jadi sangat malu dengan teman-temann yang sedari tadi duduk nongkrong disekitar kelas sambil memperhatikan. Teman-teman Juned bersorak sambil menertawainya melihat Juned yang tidak dihiraukan gadis itu. Juned juga tertawa sambil menahan malu. Ia jadi penasaran, baru kali ini di cuekin sama seorang cewe. Ia langsung mencari tahu cewe itu.


Akhirnya Juned tahu siapa nama nama cewe itu, namanya Rina anak kelas 2 IPA ketua sanggar Drama di sekolahnya. Ia diberi tahu oleh temannya Rina yaitu Puspa. Puspa sebenarnya suka sama Juned, tapi Junednya hanya cuek dengan pura-pura tidak mengetahui perasaan Puspa. Iapun tidak lupa ameminta nomor Hp Rina kepada Puspa. Malam ini ia berniat akan mengajak Rina kenalan.


Akhirnya malam itu ia ajak kenalan si cewe cuek yang tidak mau membalas jurus lambaian tangannya. Cewe itu tidak secuek yang ia kira, malah Rina menanggapinya dengan penuh perhatian, juned jadi melayang, ternyata cewe itu baik. Besoknya ketika sampai disekolah, Juned bertemu dengan Rina di dekat pintu gerbang. Juned sengaja menunggu Rina, ia ingin lebih dekat lagi dengan Rina, mungkin ia sedang jatuh Cinta. Hee...he...he...


Sebulan sudah berlalu, mereka semakin dekat.kal itu Juned baru datang dari study tour mereka di kota Malang. Ketika berangkat keMalng, Juned lupa membawa uang berlebih, ia hanya membawa uang seadanya, sehingga ia tidak bisa mebelikan oleh-oleh untuk Rina, padahal ia sudah berniat sejak sebelum berangkat. Akhirnya ia minta usul Udin apa yang harus ia lakukan.


”Kamukan baru datang dari Malang, masa Ga’ bawa apa-apa untuk Rina, payah banget?.” sambil mengernyitkan dahinya.

”lantas bagaiman aku, Din?” jawab Juned.


”Kamu beli saja oleh-oleh apa ke, di Banjarmasin, si Rina juga ga’ bakal tau kalau kamu beli disini, ketimbang kamu malau ga’ bawa apa-apa untuknya.” ujar Udin


Akhirnya ia meminta Ridho untuk membelikan sesuatu, kebetulan Ridho tinggal di Banjarmasin dan kala itu ia sedang pulang ke Banjarmasin. Ridho sekolah di MAN2 Martapura dan tinggal dirumah neneknya. Ridho membelikan sebuah tas di Ramayana. Ta itu sangat menarik, warna biru dan tidak terlalu banyak hiasannya, sangat sesuai dengan yang Juned kehendaki.


Hari berikutnya, Juned pergi ke kelas Rina dengan penuh percaya diri untuk menyerahkan tas itu kepada Rina. Ia berjalan perlahan, semakin dekat dengan kelas Rina, semakin gugup pula dirinya.


Ia sudah sampai didepan kelas Rina, ia minta panggilkan Rina kepada teman Rina yang terlihat agak nakal, namanya Linda. Rina keluar sambil melemparkan senyum kepada Juned, ia ditamani Puspa.


”Bagaiman Studytournya?” Tanya Rina.

Juned hanya diam dan menunduk, ia malu dilihat teman-teman Rina yang seang nongkrong-nongkrong didepan kelas Rina.Juned berusaha melepaskan rasa malunya, tapi ia tidak sanggup.


”Menyenangkan di Malang. Ini...?” Juned masih menunduk sambil menyodorkan tangan yang memegang kado yang sedikit berantakan bungkusannya, ia membungkus sendiri kado itu.


Ternyata yang mengambil Puspa, ” terima kasih ya?.” Ujar Puspa sambil tersenyum.


Tiba-tiba si Linda yang nakal itu mengambil kado itu dari tangan Puspa tanpa permisi. Ia langsong naik ke atas bangku yang diletakkan didepan kelas mereka. Ia berteriak sambil tertawa terbahak-bahak dengan perasaan penuh kemenangan.


”Hey temen-temen, ada cinta ka Juned di sekolah.”


Teman-teman yang dari tadi duduk sambil ngobrol segera bersora sambil melihat ke arah Juned dan Rina. Juned jadi memerah, Rina hanya diam saja, ia cuek pada teman-temannya sambil tersenyum, ia sudah sering digosipkan seperti itu.


Juned langsung beranjak dari tempatnya berdiri, ia ingin sekali lari dan cepat-cepat menghilang, ia sangat malu. Tapi ia murungkan niatnya ia masih sempat berpikir. ”kalau aku lari, aku jadi seperti anak kecil, tidak elegan.” ia hanya berjalan sambil memadamkan rasa malunya dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, ”Biar terlihat keren.” pikirnya dalam hati.


Besoknya,,,


Hari ini Juned CS akan bertanding dalam partai final turnamen sepakbola MAN 2 MTP CUP. Kelasnya bertemu dengan kelas 3 IPA 2, sedangkan ia adalah kelas 3 IPS 2. Ia mendapat kabar bahwa ada seorang cowo yang juga naksir sama Rina dari kelas lawannya dalam pertandingan itu, namanya Anton. Pertandingan berlangsung sangat sengit. Juned berlaku sebagai kiper, ia berusaha mati-matian mempertahankan gawangnya agar tidak kebobolan. Ternya Anton juga kiper di kelas 3 IPA 2. mereka sama-sama kiper andalan sekolah dalam setiap pertandingan antar sekolah, dan kali ini mereka harus berusaha untuk membuktikan siapa yang terbaik dan pantas menjadi kiper terbaik sekolah sekaligus mengambil perhatian dari Rina.


Pertandingan berlangsung dengan skor imbang satu sama, dan harus di lanjutkan dengan babak tambahan dua kali lima belas menit. Babak tambahan berlangsung sangat panas, walaupun kedua tim sama-sama sudah kendor akibat tenaga yang sudah banyak terkuras. Skor tidak juga mengalami perubahan hingga akhirnya pertandingan harus diselesaikan dengan adu finalti.


Drama finalti memang sangat mengesankan dan menjadi memen yang sangat menegangkan bagi setiap pemain. Juned melihat sosok Rina dari kejauhan, ia baru sadar kalau Rina memperhatikannya sejak awal pertandingan. Juned langsung berkobar semangatnya, ia jadi bersemangat dan seolah mendapat spirit baru. Dan akhirnya mereka menang dengan skor 5-1. Itu merupakan even pembuktian dan partai mempertaruhkan harga diri baginya.


Selesai pertandingan, ia berbaring sambil menatap langit penuh kemenangan, ia merasa baru datang dari medan perang melawan penjajah Belanda.


Tiga tahun kemudian,,,

Juned bangun dari tidurnya, ia membuka komputernya, walpaper di Desktopnya adalah sebuah foto tiga orang gadis, mereka adalah Rina, Silvy, dan Puspa. Ia tidak menghiraukan gambar itu,ia langsung membuka MS Word dan mulai mengerjakan tugasnya. Sekarang Juned kuliah di UIN Malang, sedangkan Rina melanjutkan kuliahnya di IAIN Antasari banjarmasin. Selesai mengerjakan tugas makalahnya, ia menutup MS Word dan ia kembali melihat gambar itu. Kali ini ia memperhatikan gambar itu sambil tersenyum mengingat kisah masa lalunya yang sangat indah dulu. Ia teringat kata-kata dari Rina.

”Kalau kita jodoh, kita pasti akan hidup bersama, hanya tuhan yang tahu.”


Sebuah kata bijaksana dan penuh arti yang selalu ia ingat , penuh dengan tanda tanya dan harap dalam hatinya. apakah ia kan bersama dengan Rina kelak.







Tidak ada komentar: